Minggu, 25 Desember 2011

Tulisan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Dengan adanya ilmu pengetahuan manusia bisa merubah dunia ini, manusia dapat menciptakan suatu teknologi yang canggih. Suatu teknologi yang canggih ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan, mulai dari teknologi mesin, HP, komputer dan lain-lain. Hampir semua sudah menggunakan teknologi mulai dari orang dewasa maupun anak-anak, ini sungguh perkembangan yang sangat positif kedepannya. Semua orang jadi melek teknologi tidak gaptek lagi, dengan teknologi ini dapat mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Tujuan dari adanya teknologi ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada dan dapat digunakan dengan mudah. Tetatpi teknologi yang ada saat sekarang ini berkembang sangat pesat dibandingkan beberapa tahun yang lalu, teknologi dapat digunakan untuk desain jalan, perumahan, jembatan, gedung, dan mobil. Tanpa adanya pengaruh teknologi tidak akan terciptanya suatu alat yang canggih dan akan semakin rumit untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Oleh karena itu teknologi diciptakan, selain dari pada itu teknologi memiliki dampak negatif terutama pada anak-anak.

Dampak negatif teknologi diantaranya adalah :

1. ANONYMOUS yaitu penggunaan nama dan identitas yang tidak sesuai dengan kenyataannya / sebenarnya, seperti twitter, facebook, dsb. Pernah kita melihat di TV kasus penculikan anak yang awalnya dari jejaring sosial, mungkin yang pernah ada di TV adalah satu dari sekian banyak kasus penculikan yang awalnya hanya kenal dari jejaring sosial.

2. PORNOGRAFI karena kemudahaan menggunakan internet mudah sekali mengakses situs-situs atau halaman yang berbau pornografi. Banyak gambar dan video yang dapat diakses terutama anak-anak yang ingin tahu. Padahal ini sangat berbahaya untuk perkembangan anak tersebut kedepannya.

3. RADIASI PADA MONITOR mungkin ini kita sendiri tidak menyadarinya, bahwa terlalu lama berada didepan layar monitor komputer / laptop dapat menimbulkan dampak negatif. Radiasi ini dapat menyebabkan sakit kepala, pusing dan sebagainya. Ada baiknya berada didepan monitor jangan terlalu lama sebab yang akan mengalaminya adalah diri sendiri.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan dapat terjadi dikarenakan mereka tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Sebab kunci sukses seseorang adalah memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, karena dengan adanya ilmu kita dapat mencari suatu pekerjaan yang dibutuhkan dan bisa terhindar dari kemiskinan.

Banyak factor yang memperngaruhinya, misalkan factor pendidikan. Mungkin seseorang yang tidak tamat SD dan tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, inilah salah satunya. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki semakin banyak ilmu yang didapat, tetapi ada juga orang yang sukses walaupun tidak melalui jenjang pendidikan yang tinggi. Pendidikan kunci awal dari ilmu pengetahuan, setelah ilmu tersebut didapat maka dapat di implementasikan pada kehidupan dimasyarakat dan untuk memecahan permasalahan yang ada.

Selain dari pada ilmu pengetahuan agar terhindar dari kemiskinan itu harus bekerja keras. Dengan bekerja keras ini kita akan mendapatkan suatu penghasilan yang akan digunakan untuk kebutuhan hidup, orang yang tidak memiliki jiwa bekerja keras maka siap-siaplah orang tersebut akan terjerumus pada kemiskinan. Semua orang didunia ini tidak mau miskin, termasuk saya. Langkah yang harus diambil adalah memiliki ilmu pengetahuan dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan.

Tulisan Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Dalam kehidupan ini manusia disebut makhluk social diman saling membutuhkan untuk tercapainya kelancaran dan keselarasan dalam hidup.

Jika kita memaknai hidup bermasyarakat dengan baik maka tidak akan terjadi gesekan-gesekan social, konfilk yang menjurus SARA. Awal mulanya gesekan ini adalah tidak ada yang bisa memaknai hidup bermasyarakat yang baik, padahal dengan pemahaman ini bisa menolak gesekan tersebut. Mulai sejak dini atau usia muda (sekolah) harus diberikan pemahaman-pemahaman tentang hidup bermasyarakat, jika tidak dimulai sejak dini nantinya akan terjadi gesekan lebih besar lagi dimasa yang akan datang. Maka dengan pemahaman ini kita bisa menerima berbagai macam bentuk perbedaan, biasanya perbedaan ini terjadi antara kelompok etnis, kelompok agama, dan ideology.

Prasangka adalah pendapat (anggapan) yg kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri. Dari pengertian diatas bahwa prasangka itu sangatlah tidak baik dalam hidup ini, mungkin orang memiliki perbedaan persepsi tentang prasangka tetapi justru mengarah ke unsur fitnah. Sehingga akan timbul suatu jegolak dan desekan dimasyarakat, setelah timbul jegolak tersebut bukan tidak mungkin akan menimbulkan korban.

Prasangka yang tidak baik terhadap seseorang akan menimbulkan fitnah. Dari sini lah akan menjurus kearah suatu gejolak dan gesekan yang akan timbul dimasyarakat, ketika gejolak sudah terjadi bukan tidak mungkin lagi akan menimbulkan korban. Korban disini berkaitan dengan masyarakat itu sendiri terlibat dalam gejolak dan gesekan. Sering dijumpai oleh kita prasangka akan timbul mulai dari sejarah, sosio-kultural, kepribadian, dan keyakinan dalam beragama.

Dari prasangka ini akan menimbulkan suatu diskriminasi terhadap individu atau kelompok tertentu. Diskriminasi disini biasanya muncul karena SARA, sehingga kita harus bisa menghindari hal-hal yang seperti ini. Jika tidak cepat ditangani, maka akan timbul suatu permasalah diskriminasi yang lebih besar lagi. Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk menghindarinya, seperti memperbaiki kondisi social ekonomi yang akhir-akhir ini sangat memprihatinkan, memberikan kesempatan belajar terhadap masyarakat dan tidak membeda-bedakan dengan yang lain, sikap terbuka dari masyarakat dalam menerima perbedaan untuk mencegah tindakan diskriminasi

Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Sikap ini sangat lah tidak baik bagi kita semua, justru nilai-nilai yang terkandung didalam suatu kebudayaan bukanlah untuk dibedakan melainkan untuk saling menghargai kebudayaan sendiri maupun orang lain. Jangan karena kebudayaan milik sendiri lebih baik dari yang lain bisa seenaknya saja menjelekkan kebudayaan lain, ini kan menimbulkan permasalahan pada diskriminasi. Seperti yang dijelaskan diatas diskriminasi akan banyak menimbulkan korban dari adanya gejolak dan gesekan masyarakat tentang kebudayaan.

Tulisan Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Terutama masyarakat kota yang sangat membutuhkan tenaga pekerja dari desa, misalnya untuk membangun gedung, jalan, perumahan, apartemen dan lain-lain. Tenaga-tenaga inilah yang dapat menciptakan peningkatan perekonomian baik di kota maupun di desa, bayangkan jika tidak ada tenaga pekerja dari desa mungkin saja kota yang sekarang kita tempati tidak akan ada jalan yang luas, gedung-gedung pencakar langit, perumahan dan apartement sebagaimana negara-negara lain.
Masyarakat perkotaan dengan mobilitas yang sangat tinggi dan didukung dengan kemajuan teknologi sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan disektor barang dan jasa. Banyak barang dan jasa yang kita temui didaerah perkotaan, mulai dari elektronik, pabrik dan masih banyak lagi untuk menunjang kebutuhan hidup. Untuk pekerjaan sektor jasa ini membutuhkan tenaga manusia yang hanya bisa didapat dari desa, tidak mungkin orang kota mau bekerja disektor jasa tersebut. Tetapi akhir-akhir ini antara masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki perpedaan yang sangat jauh, seakan masyarakat kota lupa bahwa banyak sekali jasa dalam membangun sektor perekonomian masyarakat kota. Jadi, apalah artinya semua ini jika kita tidak saling membutuhkan lagi satu dengan yang lain, mungkin kah starata hidup dinegara ini sudah berbeda? Dan mungkin juga kita mengikuti negara-negara maju yang akan mengimpor tenaga-tenaga untuk sektor jasa?? Semoga saja ini tidak dapat terjadi.

Dalam hal masyarakat perkotaan ini memiliki perbedaan dengan masyarakat pedesaan. Hidup dikota lebih padat dari desa, seperti kita ketahui sering dijumpai jalan-jalan yang macet karena terlalu banyak kendaraan, heterogen, mobilitas tinggi seakan setiap hari disibukkan dengan aktifitas pekerjaan, terutama lebih menghargai waktu dalam menjalani kehidupan dikota, daya saing yang tinggi yang membuat mereka dituntut berjuang terdakang sikut-sikutan untuk mencapai tujuan secara individu menjadi orang yang paling tenar.

Sedangkan kehidupan masyarakat pedesaan lebih longgar alias tidak terlalu dituntut mobilitas yang tinggi walaupun harus bangun pagi untuk menggarap lahan, bekerja dipasar dan lain-lain, homogen, pola hidup sederhana lain halnya dikota harus hidup cukup mahal, tergantung pada alam yang memberikan kebutuhan hidup, hubungan anatar warga lebih mendalam maksudnya adalah seperti kekeluargaan yang sangat erat, tenggang rasa, saling menghormati lain halnya dikota terlalu menutup diri dengan tetangga sebelahnya.

Oleh sebab itu hubungan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan harus dijaga erat untuk kebaikan kita semua. Jangan lah hidup ini dibikin seperti kamuflase, retorika bahwa harus ada perbedaan yang jauh antara mereka. Mereka hidup didunia ini juga ingin merasakan bahagia, memiliki pekerjaa, kehidupan yang layak sebagaimana masyarakat perkotaan mudah didapatkan. Jadikanlah perbedaan ini sebagai bagian yang indah bukan sebagai permusuhan, sebab dengan perbedaan ini kita bisa belajar dan memahami arti sebuah kehidupan.

Sabtu, 24 Desember 2011

Tulisan Pelapisan Sosial dan Persamaan Derajat

Pelapisan sosial

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Pelapisan sosial juga dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk secara berkelas, maksudnya tiap lapisan masyarakat memiliki kelasnya masing-masing. Kelas dalam penduduk terdiri dari lapisan atas, lapisan tengah dan lapisan bawah. Lapisan-lapisan ini sering kita jumpai didalam sebuah sistem yaitu kasta. Perbedaan kasta terjadi dalam agama Hindu, dimana kasta tersebut memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Seperti kasta Brahmana terdiri dari, para pekerja dibidang spiritual, rohaniawan, kasta Ksatria terdiri dari, para anggota pemerintahan, kasta Waisya terdiri dari, pekerja dibidang ekonomi, kasta Sudra terdiri dari, para pekerja yang mempunyai tugas untuk melayani tiga kasta sebelumnya.

Dalam perbedaan kasta tersebut lah kita dapat melihat pelapisan sosial masyarakat yang ada didunia ini. Tujuannya adalah untuk mempermudah klasifikasi perbedaan kelas ditiap lapisan tersebut. Lapisan tersebut akan terbentuk dengan 2 cara yaitu secara alamiah dan disengaja, dua cara tersebut akan membedakan tiap-tiap kelas yang ada didalamnya untuk mencapai keselarasan hidup. Keselarasan dalam hidup akan menciptakan suasana yang damai dan tenteram, tidak ada perpecahan dan diskriminasi antar anggota lapisan manapun. Seperti yang terjadi di Indonesia ini, walaupun sistem pemerintahan menganut demokrasi masih dapat ditemui beberapa kesenjangan sosial yang terjadi antar lapisan sosial. Contohnya yang terjadi di Ambon, Papua dan masih banyak lagi daerah-daerah menjurus pada konflik antar sesama laipisan masyarakat.

Kesenjangan adalah salah satu pemicu dari konflik yang terjadi di lapisan sosial manapun dan akan terjadi jika kita tidak menjaga sikap toleransi dan tenggang rasa antar sesama anggota masyarakat. Jadi, pelapisan sosial biar dibedakan dengan beberapa kelas kita harus hidup berdampingan. Jangan hanya gara-gara perbedaan tersebut dapat menjurus kearah yang meresahkan seperti konflik, masyarakat memiliki andil dalam menjaga kerukunan dan pemerintah juga harus mengawasi tiap gerak-gerik anggota masyarakat dalam pelapisan sosial.

Kesamaan Derajat

Setiap individu pasti memiliki kesamaan derajat dalam tatanan lapisan masyarakat. Kesamaan derajat memiliki hubungan antar manusia dengan masyarakat umum lainnya, dan setiap anggota masyarakat memiliki hak dan keawjiban yang sama. Sebagai contoh adanya perbedaan antara orang kaya dan miskin, disini akan terjadi kesenjangan sosial sebagaimana dijelaskan pada point diatas. Padahal setiap manusia terlahir didunia ini dalam keadaan suci dan tidak membawa suatu apa pun, maka ada baiknya perbedan-perbedaan harus lah kita rangkul bukan dijauhi agar terciptanya kesamaan derajat.

Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal.

1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

Dari pasal yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pekerjaan dan penghidupan yang layak. Serta dibawah payung hukum dan pemerintahan yang memiliki aturan-aturan yang berlaku, sehingga anggota masyarakat dapat hidup tenang dalam menentukan memeluk agama yang diperaya dan hak mendapatkan pengajaran.

Dinegara ini bebas menentukan agama yang dianut menurut kepercayaanya masing-masing, ada 5 agama yang disahkan oleh undang-undang. Agama tersebut adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Budha. Kebebasan ini tertuang dalam Pancasila yaitu sila ke-1 KeTuhanan Yang Maha Esa, maksudnya adalah setiap pemeluk agama apapun hanya memiliki Tuhan Yang Maha Esa intinya satu. Tiap agama memiliki peran penting dalam membangun kehidupan masyarakat dan dapat mencegah dari perbuatan buruk.

Tulisan Warganegara dan Negara

NEGARA ialah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama-sama mendalami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Warganegara adalah warga atau anggota yang berada didalam atau menempati negara tersebut.

Negara dapat berdiri dengan 3 hal, yaitu wilayah, penduduk/warga, dan pemerintahan. Dari 3 hal tersebut dapat disebut sebuah negara yang merdeka, tanpa adanya 3 hal tersebut tidak dapat disebut sebagai negara. Begitu pun dengan warganeagara tanpa tinggal disuatu tempat yang memiliki 3 hal tersebut tidak dapat disebut warganegara. Warga negara dilindungi oleh undang-undang yang berlaku dan dijaga oleh negara, mulai dari keamanan, kehidupan sosial, pekerjaan dan lainnya.

Pemerintah wajib memenuhi peraturan yang sudah tertuang dalam undang-undang mengenai warga negaranya. Seperti kita ketahui negara ini memiliki menteri PDT alias menteri percepatan daerah tertinggal, fungsinya adalah membangun daerah-daerah yang tertinggal untuk berpacu menjadi daerah yang berkembang pesat. Setiap warga yang tinggal didaerah tertinggal sangat memperihatinkan, apalagi daerah yang langsung berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Timor-Leste, Papua Nugini. Mereka adalah saudara-saudara kita juga, warga negara Indonesia yang menempati daerah perbatasan yang harus dijaga dan dilindungi dari bahaya. Seolah pemerintah melupakan mereka semua, padahal mereka lah yang menjadi titik terdepan dalam kedaulatan NKRI.

Seperti halnya sering kita lihat di TV bagaimana negara tetangga yang masuk tanpa izin kedalam teritorial NKRI dan menggeser patok-patok batas negara, terutama di daerah Kalimantan. Seharusnya pemeritah memperhatikan nasib mereka yang hidup dalam kondisi kekurangan dan memberikan perhatian yang lebih. Peran aktif pemerintah dan warga perbatasan dapat mengurangi konflik yang dapat terjadi. Warga negara yang baik akan mematuhi peraturan yang berlaku didalam undang-undang. Hukum yang berlaku dengan baik akan membuat aman warga negara, sebab memiliki kepastian dan penjaminan yang kuat untuk taat pada hukum dan peraturan UU.

Warga negara juga berperan aktif dalam kemajuan negara ini. Negara yang berkembang pesat dapat dilihat dari warganya yang memiliki etos kerja yang baik, seperti Jepang. Jepang yang kita ketahui memiliki etos kerja yang tinggi, mobilitas sosial yang tinggi pula, warga negaranya ulet dan rajin. Ini yang harus kita contoh, sebab tanpa memiliki etos kerja yang tinggi warga negara kita akan semakin ketinggalan dengan negara lain. Oleh sebab itu setiap warga negara harus melakukan perubahan dan kerja keras dalam membangun kehidupannya maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tulisan Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Pemuda memiliki peran penting dalam kemajuan negara, oleh sebab itu sebagai pemuda harus berperan aktif dalam kehidupan dimasyarakat.

Negara ini dahulu dibangun oleh para pemuda yang mempunyai cita-cita yang tinggi dalam hal kemajuan negara. Sehingga kedepanya negara ini akan dipegang oleh para pemuda-pemuda yang handal dalam menciptakan ide-ide kreatif, cerdas dan innovatif. Tetapi akhir-akhir ini pemuda mengalami suatu kendala dalam hal menciptakan ide kreatif seperti yang sudah disebutkan tadi. Seolah kita lupa peran pemuda jaman dahulu dan jaman sekarang, kendala yang dihadapi adalah berkembangnya begitu pesat teknologi yang membuat para pemuda ketagihan. Seperti halnya yang terjadi dalam diri saya sendiri, entah mengapa dan kenapa itu bisa terjadi. Mungkin kah ini pengaruh globalisasi? Atau mungkin faktor lainnya?? Semua kemungkinan bisa terjadi dalam hidup ini.

Semoga pemuda sekarang dapat bangkit kembali semangatnya, idenya, untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Jangan lah jadi pemuda yang terjerumus kedalam sifat yang buruk seperti judi, mirasantika, dan masih banyak lagi yang dapat menjerumuskan para pemuda ke dalam lobang keburukan. Jadi lah pemuda cerdas, kreatif dan innovatif, sebab ditangan kita lah nasib negara ini dipertaruhkan. Baik pemudanya baik pula negaranya.

Sosialisasi Pemuda

Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Sosialisasi ini sangat penting bagi pemuda, sebab tanpa adanya sosialisasi pemuda akan terjebak dalam kehidupan yang penuh lika-liku dan retorika yang tidak jelas. Sosialisasi ini dapat membentuk karakter yang kuat bagi pemuda, karakter yang kuat pemuda dapat mencegah dari sifat-sifat yang buruk. Jadi, peran orang tua tidak luput dalam melakukan sosialisasi pemuda ini. Orang tua adalah mentor dalam kehidupan pemuda kedepanya, jika tidak ada peran aktif dari orang tua, maka siap-siaplan akan menjadi buruk citra pemuda-pemuda penerus perjuangan bangsa ini.

Ada baiknya kita sebagai pemuda lebih mengutamakan suatu sifat yang baik, yang pernah diajarkan oleh orang tua kita khususnya dan juga guru-guru atau pengajar di sekolah dahulu. Kebaikan sosialisasi ini bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk kita sendiri yang sangat membutuhkan mentor dalam kehidupan ini. Pemuda dalam hal sosialisasi ini merupakan ujung tombak pembangunan dimasa sekarang dan juga yang akan datang.

Tulisan Individu, Keluarga dan Masyarakat

Individu

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Selain dari pada itu individu memiliki arti yaitu diri sendiri, tiap diri sendiri memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda dengan individu lainya. Individu dapat terbentuk sejak dini, mulai kita lahir kedunia ini yang memiliki latar belakang orang tua berbeda dipersatukan dalam keluarga maka individu atau sifat pribadi dapat terbentuk dengan sendirinya. Dalam hal ini orang tua lah memiliki peran penting dalam pembentukan pribadi atau individu seorang anak, istilah lainya terkenal dengan character building (pembentukan karakter pribadi).

Pembentukan karakter pribadu ini akan mengikuti pola tingkaj laku umum. Jika karakter seseorang baik maka akan baik pula dalam perkembangan kehidupan sosialnya, namun jika karakter seseorang buruk maka akan buruk pula dalam perkembangan kehidupan sosialnya. Kita tidak ingin terjerumus dalam pergaulan yang buruk atau kurang baik, sebab akan merusak tatanan kehidupan bermasyarakat.

Keluarga

Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga juga memiliki arti sebagai harta yang paling berharga, jadi sayangilah keluaraga yang kita miliki sekarang. Keluarga juga bisa menjadi tempat untuk berkeluh kesah, curhat, dan lain-lain. Sebagai bagian dari keluarga harusnya saling menjaga kerukunan dan ketentraman satu dengan yang lain, dari keluarga ini lah akan membentuk keluarga-keluarga baru lainnya. Bayangkan jika kita hidup tanpa adanya keluarga didunia ini??? Mungkin kehidupan kita akan memiliki suatu kehampaan atau istilah jaman sekarangnya adalah kegalauan. Kegalauan dapat dihindari dengan cara curhat dengan anggota keluarga, sehingga kegalauan dapat hilang dengan sendirinya jika kita memiliki keluarga. Mulai dari keluarga inilah kita dapat membentuk suatu karakter, sebagaimana dijelaskan pada point diatas, keluarga mempunyai peran penting terhadap kehidupan sosial dan masyarakat. Jadi jagalah keluarga kita dari sifat-sifat yang buruk dan mulai lah dari sekarang peran aktif antar keluarga dijaga keharmonisanya.

Masyarakat

Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Masyarakat terbentuk dari perputaran kehidupan yang sedang dijalani, mulai dari individu yang berkembang menjadi keluarga dan kemudian masyarakat. Kumpulan dari dari point-point diatas tersebut dapat membentuk suatu tatanan kehidupan masyarakat, awal pembentukanya dari sifat pribadi sebagai makhluk sosial dan membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupan. Dari sini lah sifat sosial akan membentuk keluarga yang akan memiliki sebuah karakter baru untuk menjadi masyarakat.

Tulisan Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk

Penduduk adalah kelompok atau kumpulan dari masyarakat yang terbentuk di wilayah tersebut. Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Seperti judul diatas penduduk memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa adanya penduduk maka tidak akan terbentuk suatu negara. Penduduk mendiami suatu tempat atau wilayah yang saling berdekatan satu dengan yang lain. Akhir-akhir ini Indonesia mengalami suatu problem mengenai kepadatan penduduk, oleh karena itu suatu lembaga Pemerintah Non Departemen yang menaungi program ini adalah BKKBN. BKKBN yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, badan ini lah yang bertugas melaksanakan tugas pemerintah dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. BKKBN sendiri memiliki sebuah slogan yaitu “Dua Anak Cukup, Laki-Laki Perempuan Sama Saja”, program ini pernah mengalami kesuksesan pada masa Presiden Soeharto dan mendapatkan penghargaan Global Statement Award” dari Population Institute dari Amerika Serikat tahun 1988. Namun kepadatan penduduk sekarang tidak dapat terelakkan lagi, banyak lahan yang dahulu kosong atau daerah lapangan terbuka kini sudah dipenuhi oleh orang-orang yang bermukim. Oleh karena itu pemerintah kembali menghidupkan kembali KB yang dahulu pernah sukses di negara ini. Pemerintah untuk memudahkan pengawasan terhadap penduduknya mempunyai suatu peraturan yaitu KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang digunakan untuk identitas penduduk tersebut. Yang berhak mendapatkan KTP adalah penduduk yang telah memenuhi persayaratan berusia lebih dari 17 tahun.

Masyarakat

Masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Masyarakat sama seperti penduduk yang mendiami suatu wilayah tertentu dan memiliki kehidupan sosial yang berbeda-beda. Dalam hal ini masyarakat berbaur dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda, mulai dari suku, agama, ras. Kumpulan dari itu dipersatukan dalam kehidupan bermasyarakat yang aman, adil dan tenteram.

Kebudayaan

Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Kebudayaan dapat terbentuk dari perpaduan antara penduduk dan masyarakat, dalam hal ini kebudayaan memiliki nilai penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Budaya yang ada di negara kita ini sangatlah banyak dan kaya, dari sabang sampai merauke dari miangas sampai pulau rote. Kita ini negara kaya akan kebudayaanya, semakin banyak dan kaya budaya yang kita miliki semakin indah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Mulai dari Melayu, Batak, Jawa, Sunda, Bugis, dan masih banyak lainya budaya yang dimiliki tiap daerah. Kita harus bangga menjadi bagian dari NKRI yang memiliki keragaman budaya, bandingkan dengan negara-negara lain yang hanya memiliki beberapa budaya saja. Peran budaya juga bisa mempererat tali persaudaraan antar sesama masyarakat. Baik dari daerah asal budaya tersebut maupun yang bukan dari daerah yang sama. Seperti moto atau semboyan Negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya beraneka ragam, berbeda-beda atau berbeda-beda tetap satu jua. Walaupun kita berbeda suku, ras, agama dan budaya tetap dipersatukan dibawah bendera, lagu kebangsaan, bahasa dan lain-lain yaitu Indonesia.

Jumat, 04 November 2011

Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentrisme

Hidup bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan baik antara dihubungkan dengan menghubungkan antara individu-individu maupun antara kelompok dan golongan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Anggota memberi karena ia patut untuk memberi dan anggota penerima karena ia patut untu menerima. Ikatan berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuatnya bersama diantara para anggotanya menjadikan alat pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu.

Sering kita temui keadaan dimasyarakat para anggotanya pada kondisi tertentu, diwarnai oleh adanya persamaan-persamaan dalam berbagai hal. Tetapi juga didapati perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan. Sering diharapkan panas sampai petang tetapi kiranya hujan setengah hari, karena sebagus-bagus nya gading akan mengalami keretakan. Itulah sebabnya keadaan masyarakat dan Negara mengalami kegoyahan-kegoyahan yang terkadang keaaan tidak terkendali dan dari situlah terjadinya perpecahan.. Sudah tentu sebabnya, misalnya adanya pertentangan karena perbedaan keinginan.

Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Bila perbedaan kepentingan itu terjadi pada kelompok-kelompok tertentu, misalnya pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideology tertentu termasuk antara mayoritas dan minoritas.

Prasangka dan Diskriminasi

Prasangka atau prejudice berasal dari kata latian prejudicium, yang pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagia berikut :

a. semula diartikan sebagai suatu presenden, artinya keputusan diambil atas dasar pengalaman yang lalu

b. dalam bahas Inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan pertimbangan yagn cermat, tergesa-gesa atau tidak matang

c. untuk mengatakan prasangka dipersyaratkan pelibatan unsur-unsur emosilan (suka atau tidak suka) dalam keputusan yang telah diambil tersebut

Prasangka dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki pengertian bahwa prasangka adalah pendapat (anggapan) yg kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri. Dari pengertian diatas dapat kita garis bawahi dari prasangka adalah anggapan kurang baik. Sehingga kalau kita maknai bahwa prasangka itu adalah suatu anggapan yang kurang baik terhadap seseorang. Hal ini sering terjadi dalam sosialisasi dalam masyarakat, Prasangka ini dapat hadir dalam masyarakat karena beberapa faktor yaitu:

  1. Belum saling mengenalnya antarindividu
  2. Perbedaan pandangan dan sikap
  3. Perbedaan visi dan misi
  4. Perbedaan Kultur Kebudayaan
  5. Perbedaan prinsip

Faktor-faktor itulah yang menyebabkan seringnya seseorang berprasangka pada orang lain. Faktor pada point pertama merupakan faktor yang paling sering memicu prasanga, Hal ini terjadi karena orang yang belum dikenal biasanya membuat orang disekitarnya berprasangka pada apa yang dilakukannya, karena orang tersebut tidak mengetahui watak dan sifat orang yang belum dikenal.

Terkadang Prasangka-prasangka yang berlebihan akan membuat suatu masyarakat terpecah menjadi kelompok. Kelompok-kelompok ini terjadi akibat dari prasangka yang berlebihan terhadap kelompok lainnya akibat prasangka yang menyebabkan Diskriminasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia Diskriminasi dapat diartikan sebagai pembedaan sikap dan perlakuan terhadap sesama manusia. Dalam pengertian tersebut ada 1 kata penting yaitu pembedaan. Jika kita kaitkan dengan istilah prasangka, Diskriminasi merupakan puncak dari Prasangka, dalam artian bahwa Prasangka yang berlebihan akan membuat Diskriminasi.

Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negarif terhadap orang, obyek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui setelah ia bertindak atau beringkah laku. Oleh karena itu bisa saja bahwa sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak nampak, dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang sifatnya realistis. Dengan demikian diskriminatif merupakan tindakan yang relaistis, sedangkan prsangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh diri individu masing-masing.

Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :

1. berlatar belakang sejarah

2. dilatar-belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional

3. bersumber dari factor kepribadian

4. berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai

1. Perbaikan kondisi sosial ekonomi

2. Perluasan kesempatan belajar

3. Sikap terbuka dan sikap lapang

Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.

Sikap dan Prasangka

Sikap menurut morgan (1966) adalah kecenderungan untuk berespon, baik secara positif maupun negatif, terhadap orang, obyek, atau situasi. Tentu saja kecenderungan untuk berespon ini meliputi perasaan atau pandangannya, yang tidak sama dengan tingkah laku. Sikap seseorang baru diketahui bia ia sudah bertingkah laku. sikap merupakan salah satu determinan dari tingkah laku, selain motivasi dan norma masyarakat.Oleh karena itu kadang-kadang sikap bertentangan dengan tingkah laku.

Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan, bahwa sikap mempunyai 3 komponen, yaitu :

a. kognitif : memiliki pengetahuan mengenai objek sikapnya terlepas pengetahuan itu benar atau salah.

b. Afektif : dalam bersikap akan selalu mempunyai evaluasi emosinal (setuju-tidak setuju) mengenai objeknya.

c. Konatif : artinya kecenderungan bertingkah laku bila bertemu dengan objek sikapnya, mulai dari bentuk yang positif (tindakan sosialisasi) samapai pada yang aktif (tindakan menyerang).

Pertentangan-pertentangan sosial / ketegangan dalam masyarakat

Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :

1. Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik.

2. Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan.

3. Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepaa lingkungan yang luas yaitu masyarakat.

1. Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang.

2. Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.

3. para taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.

Adapun cara-cara pemecahan konflik tersebut adalah :

1. Elimination : pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri.

2. Subjugation atau domination : orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.

3. Mjority Rule : suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.

4. Minority Consent : kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama.

5. Compromise : kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.

6. Integration : pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

Sumber
http://isramrasal.wordpress.com/2009/12/26/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme/ http://adcadesign.wordpress.com/2011/01/06/prasangka-diskriminasi-dan-etnosentrisme-dalam-masyarakat/
Materi ISD

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya. Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya dari buku pelajaran saja. Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa diambil dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, radio, komik sains, ataupun pengalaman seseorang bahkan dari kitab suci. Ilmu pengetahuan dan teknologi dari tahun ke tahun, dari jaman ke jaman, dan dari hari ke hari semakin berkembang pesat. Tidak tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah bermanfaat untuk kehidupan kita. Ilmu pengetahuan haruslah dapat dikemukakan, harus dimegerti secara umum sehingga kita dapat memahami ilmu pengetahuan dengan mudah.

Untuk membuktikan pengetahuan itu benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan :

1. Pengetahuan dianggap benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil (proposisi) yang terdahulu.

2. Pengetahuan dianggap benar apabila ada kesesuaian dengan kenyataan.

3. Pengetahuan dianggap benar apabila mempunyai konsekwensi praktis dalam diri yang mempunyai pengeahuan itu.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Komponen aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :

1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.

2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.

3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.

4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

Teknologi

Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi.

Fenomena teknik paa masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :

1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.

2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.

3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.

4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.

5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.

6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.

7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :

1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi.

2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer.

3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah “negara berkembang” biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang “miskin”.

Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :

1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan

2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar

3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi

Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah.

Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll

2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha

3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD

4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas

5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :

1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang

2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam

3. Kemiskinan buatan. Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial maupun cultural. Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap “penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama radikal dan meluasnya.

Sumber

http://chacaatmika.blogspot.com/2011/09/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html

http://venitalavia.wordpress.com/2010/03/01/isd-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/

http://manchui.ngeblogs.com/category/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/

Materi ISD

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging, dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desaseperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, dan obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya dalam hal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang di pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh ataupun setengah penuh.

Beberapa definisi mengenai masyarakat dari para sarjana, seperti misalnya :

  1. R.Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
  2. MJ.Herkovits : masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
  3. J.L.Gilian : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil
  4. S.R.Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
  5. Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :

  1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
  2. telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
  3. adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

  1. masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
  2. masyarakat merdeka, yagn terbagi dalam :
    1. masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan.
    2. masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya.

Ciri masyarakat perkotaan :
1. Lebih padat
2. Heterogen
3. Mobilitasnya tinggi
4. Lebih menghargai waktu (tidak tergantung pada alam)
5. Daya saing (kompetisi) yang tinggi menimbulkan individualistik.

Ciri masyarakat pedesaan :
1.
Lebih longgar
2. Homogen
3. Pola hidup sederhana
4. Tergantung pada alam
5. Hubungan antar warganya lebih mendalam


Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap cirri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  3. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  5. interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi.
  6. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  7. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Perbedaan desa dan kota

  1. jumlah dan kepadatan penduduk
  2. lingkungan hidup
  3. mata pencaharian
  4. corak kehidupan sosial
  5. stratifikasi sosial
  6. mobilitas sosial
  7. pola interaksi sosial
  8. solidaritas sosial
  9. kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan sperti beras, sayur mayor, daging, ikan. Masyarakat kota tidak dapat melakukan bercocok tanam dikarenakan terbatasnya lahan untuk bercocok tanam. Maka masyarakat desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Tenaga kasar ini lah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kota yang dikarenakan kekurangan dan terbatasnya para pekerja kasar untuk membangun infrastruktur di daerah perkotaan.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatn untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama didaerah yang sudah lama berkembang seperti pulau jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yangtidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka merupakan pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah penuh. Untuk mengatasinya pemerintah menggalakkan program padat karya, agar masyarakat desa memiliki hasil karya yang dapat dijual untuk menambah penghasilan. Selain dari pada itu juga masyarakat desa tidak memboyong sanak keluarganya pergi ke kota untuk mencari penghasilan.

Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :

  1. Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
    1. dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
    2. memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
  2. Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
  4. Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
  5. Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

Masyarakat Pedesaan

Menurut Sukardjo Kartohadi desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemeritnahan sendiri. Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.. Menurut paul H.Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :

  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
  3. Cara berusaha (ekonomi) aalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.

Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :

  1. konflik
  2. kontraversi
  3. kompetisi
  4. kegiatan pada masyarakat pedesaan

sumber

http://zainul-ali.blogspot.com/2010/10/masyarakat-perkotaan-dan-perdesaan.html
Materi ISD