DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH
ILMU BUDAYA DASAR
Dibuat Oleh : ARQIE TURAMA PUTRA
Program Studi Ilmu Komputer dan Tekhnologi Informasi
Jurusan Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
"DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH".
Kelas : 4 KA 28
Dateline Makalah : 15 April 2011
Tanggal Penyerahan atau Upload Makalah : 15 April 2011
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
PENYUSUN
N P M | Nama Lengkap | Tanda Tangan |
17110294 | Arqie Turama Putra |
|
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa saya ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari internet. Serta saya haturkan terima kasih kepada Bpk. M. Burhan Amin selaku dosen pembimbing kami.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar dengan judul "DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH". dengan harapan dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan semangat bagi Mahasiswa dan juga para pembaca untuk dapat melestarikan kebudayaan daerah yang sangat berguna untuk memperkokoh ketahanan budaya Indonesia.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dan hambatan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran serta kritik agar dimasa yang akan datang dapat menyempurnakan makalah ini atau dapat menjadikannya lebih baik dari sekarang. Dan dalam penyusunan makalah ini penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Jakarta, 15 April 2011
Arqie Turama Putra
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. 4
BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 5
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………………. 5
1.2 TUJUAN ………………………………………………………………………………… 6
1.3 SASARAN ……………………………………………………….………………………. 7
BAB 2 PERMASALAHAN
2.1 STRENGTH (KEKUATAN) ……………………………………………………………... 8
2.2 WEAKNESS (KELEMAHAN) …………………………………………………………... 8
2.3 OPPORTUNITIES (PELUANG) ………………………………………………………… 9
2.3 THREAT (TANTANGAN) ……………………………………………………………... 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN …………………………………….……………………………………10
3.2 REKOMENDASI………………………………………………………………………...10
3.3 REFERENSI ……………………………………………………………………………..11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Taman Mini awalnya memiliki luas areal sekitar 145 ha, lahan ini pada awalnya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Perubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai, serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.
Dalam pendiriannya TMII mengalami suatu kontroversi yang sangat beragam dikalangan masyarakat Jakarta khususnya wilayah Jakarta Timur. Pada akhir Desember 1971, tanah warga yang seluas 100 ha dibebaskan untuk sebuah proyek yang digagas oleh alm. Ny. Siti Hartinah atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Tin merupakan istri dari alm. Presiden Soeharto. Pembangunan TMII ini menelan dana cukup besar Rp. 10,5 Miliar, ini dianggap merupakan pemborosan dana APBN.
Beberapa tahun kemudian ide yang ditentang ini baru dapat dirasakan manfaatnya. Dari TMII, masyarakat bahkan orang asing dapat menggali pengetahuan tentang Indonesia. Dan TMII menjadi ikon kawasan wisata atau rekreasi keluarga.
Sebagai sebuah kawasan wisata, kehadiran TMII tak cuma diakui oleh masyarakat luas yang ditandai oleh padatnya pengunjung di hari-hari libur, tetapi pengakuan berupa sejumlah penghargaan dari berbagai kalangan resmi. Dalam usianya yang baru setahun, pada tahun 1976. TMII telah menerima penghargaan di bidang kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta.
Kini, pada usianya yang ke 35 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya. Dengan fasilitas yang ada antara lain : 32 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak Anak Indonesia, 11 Unit Taman antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong Emas dan yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Penampilan 15 Unit Museum antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, Snow Bay Water Park menawarkan nuansa yang menarik.
Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap dan interaktif, melalui website ini diharapkan dapat tersebar informasi secara luas ke seluruh pelosok nusantara bahkan mancanegara, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengenal kebudayaan dan adat-istiadat bangsa Indonesia.
1.2 Tujuan
Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca untuk mengetahui dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah.
Adapun tujuan makalah ini adalah :
· Mengetahui dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah.
· Dalam upaya menyiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni dan budaya bangsanya.
· Mampu menjunjung tinggi nilai kebudayan nasional den memperkenalkan kepada dunia luar atas keanekaragaman yang di miliki Indonesia.
· .Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
· Memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain.
1.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia untuk membangun dan mempertebal rasa cinta tanah air kepada seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia dan menghidupkan kembali minat wisatawan domestik maupun lokal agar mengunjungi objek wisata yang ada di daerah.
Khususnya pemerintah agar memperhatikan segi pengembangan dan perawatan fasilitas budaya dan seni yang ada didaerah untuk menghidupkan kembali minat wisatawan domestik maupun mancanegara agar mengunjungi objek wisata yang ada di daerah, agar memiliki nilai yang dapat diberikan keuntungan bagi masyarakat , pemerintah dalam sektor jasa, perhotelan, dan pendapatan daerah.
BAB II PERMASALAHAN
Analisis permasalahan dampak adanya Taman Mini Indonesia Indah terhadap industri pariwisata seni dan budaya di daerah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi :
1. Kekuatan (Strength)
a. Memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain. Dengan ini maka budaya yang ada di Indonesia akan diketahui masyarakat luas bahkan sampai ke manca Negara.
b. Dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah maka seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia akah terlihat jelas tanpa kita harus pergi jauh-jauh ke daerah-daerah tertentu untuk melihat apa saja kebudayaan di daerah tersebut.
c. Mampu menjunjung tinggi nilai kebudayan nasional den memperkenalkan kepada dunia luar atas keanekaragaman yang di miliki Indonesia.
d. Untuk mengupayakan generasi penerus dalam hal mencintai kebudayaan bangsa Indonesia dan melestarikanya.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Kurangnya nilai suatu jati diri dan nilai-nilai suatu solidaritas dalam mempertahankan budaya-budaya yang ada, di Indonesia sekarang masi kurang adanya solidaritas untuk mempertahankan kebudayaan maka dari itu dibentuklah sebuah miniature tentang kepulauan dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
b. Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa daerah kita.
c. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengetahui budaya dasar yang ada didaerah masing-masing. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
d. Kurangnya pembelajaran budaya, Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah.
e. Pariwisata yang ada langsung di daerah-daerah Indonesia terabaikan, dengan adanya Taman Mini Indonesia Indah pariwisata yang ada di daerah-daerah Indonesia tidak terpakai dan bahkan sepi akan pengunjung hanya untuk orang-orang yang memiliki penghasilan lebih untuk berpariwisata langsung ke daerah-daerah Indonesia.
3. Peluang (Opportunity)
a. Masih ada kekuatan di budaya bangsa kita, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan.
b. Kemajuan pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara.
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a. Kurangnya minat generasi penerus untuk melestarikan budaya.
b. Masuknya budaya asing sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi budaya lokal.
c. Masih dibebani oleh sikap dan tanggapan dari beberapa kalangan dan lapisan masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung.
d. Masih ada pembangunan yang tidak merata untuk semua budaya daerah adat di Taman Mini Indonesia Indah.
e. Minimnya masyarakat untuk membudidayakan kebudayaan yang ada di daerah-daerah Indonesia.
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
a. Minat masyarakat khususnya masyarakat umum terhadap anjungan rumah – rumah adat yang ada di lingkungan TMII masih sangat minim, dapat dibuktikan pada hari – hari libur nasional masyarakat memang antusias mendatangi kawasan TMII
b. Jika bukan kita yang melestarikan seni dan budaya, maka akan semakin pudar pula nilai-nilai yang terkandung dalam seni dan budaya.
c. Perlu dilakukan pembelajaran tentang kebudayaan sejak dini agar mereka tahu mengenai kebudayaan bangsa mereka, karena dengan pengenalan sedini mungkin akan dapat memupuk rasa cinta terhadap tanah air
Rekomendasi
a. Pendorongan atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki
b. Kecintaan atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.
c. Mengusahakan agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran yang baik.
d. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
e. Tetap menjaga pariwisata dalam daerah-daerah di Indonesia.
Referensi
http://www.tamanmini.com/profil
http://www.scribd.com/doc/52489838/Makalah-Dampak-Adanya-TMII-terhadap-industri-pariwisata
http://www.ramdhanie.blogspot.com/