Kamis, 24 Februari 2011

BAB 2 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan Kebudayaan

Manusia terdiri dari 4 unsur :

  • Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
  • Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
  • Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
  • Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.


Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :

  • ID : yang merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak; ID merupakan libido murni.
  • EGO : merupakan bagian satu struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ID. Sebagai kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain.
  • SUPER EGO : merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Muncul kira-kira umur 5 tahun. ID dan EGO berkembang secara internal dalam diri individu. SUPER EGO terbentuk dari lingkungan eksternal. SUPER EGO merupakan kesatuan standar-standar moral.

HAKEKAT MANUSIA

1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh;

2. Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya, misalnya:

ü Perasaan Intelektual.

ü Perasaan Estetis

ü Perasaan Etis

ü Perasaan Diri

ü Perasaan Sosial

ü Perasaan Religius

3. Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi;

4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

PENGERTIAN BUDAYA


  • E.B. Taylor (1871) : kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan– kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  • Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi : merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
  • Sutan Takdir Alisyahbana : manifestasi dari cara berpikir.
  • Koentjaraningrat : keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya;
  • A.L. Krober dan C. Kluckhon : manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.
  • C.A. Van Peursen : mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam;
  • Krober dan Kluckhon : mendefinisikan kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

  • Melville J. Herkovits : mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik;
  • Bronislaw Malinowski : unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan;
  • C. Kluckhon : ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :

1. Sistem religi.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan.

3. Sistem pengetahuan.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi.

5. Sistem teknologi dan peralatan.

6. Bahasa.

7. Kesenian.


WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :

  1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia;
  2. Kompleks aktivitas;
  3. Wujud sebagai benda.

ORIENTASI NILAI BUDAYA

Menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1. Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.

2. Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.

3. Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.

4. Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.

5. Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis.

PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :

  • Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
  • Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

Berbagai Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :

  • Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut;
  • Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama;
  • Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru;
  • Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut;
  • Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

  • Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  • Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
  • Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.

Sabtu, 19 Februari 2011

1 TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

THE TRIANGEL OF SUCCES

SEGITIGA MENUJU SUKSES


Gambar diatas merupakan gambar segitiga menuju sukses, dimana segitiga tersebut terdiri dari 3 tujuan. Diantaranya adalah

  • Knowledge (pendidikan) : pendidikan sangat penting dalam membentuk suatu karakter seseorang, dengan adanya pendidikan ini kita bisa mengetahui intelektual seseorang.
  • Skil (kemampuan) : kemampuan ini terbentuk dengan adanya suatu pendidikan yang diajarkan baik formal atau non-formal.
  • Attitude (norma) : norma dapat terbentuk dari mulai diri sendiri, orang tua, dan lingkungan sekitar.

Selain dari pada itu kunci menuju sukses bisa dicapai dengan cara melakukan ibadah kepada sang Khalik, diantaranya adalah

  • Base on Al-Kitab (kitab suci)
  • Ibadah
  • Akhlaq

Dalam materi IBD, merupakan mata kuliah yang membicarakan tentang :

  • Nilai-nilai kehidupan / norma-norma
  • Kebudayaan
  • Berbagai macam masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah materi IBD didapatkan oleh Mahasiswa, maka diharapkan bisa terpacu dalam hal meraih kesuksesan dan dapat memperlihatkan sebagai berikut :

1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya.

2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.

3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.

4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Latar belakang IBD dalam kontek budaya dan masyarakat Indonesia, sebagai berikut :

  • Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman dan tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
  • Proses pembangunan yang sedang berlangsung menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental manusia pun terkena pengaruhnya.
  • Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.

IBD sebagai kuliah dasar umum, secara khusus bertujuan menghasilkan warga negara yang berkualitas sebagai berikut :

  • Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
  • Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
  • Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
  • Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat dan secara bersama–sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama–sama berperan serta di dalam pelestariannya.

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep–konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah–masalah manusia dan kebudayaan.

Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :

  1. Ilmu–ilmu Alamiah (Natural Science): bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam semesta. Kajian menggunakan metode ilmiah, dapat 100% benar dan 100% salah. Contoh: Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran dan Menkanika.
  2. Ilmu-ilmu Sosial (Social Science): bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Kajian menggunakan metode ilmiah, hasilnya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Contoh: Ilmu Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropolgi Sosial, Sosiologi Hukum, dan sebagainya.
  3. Pengetahuan Budaya (The Humanities): bertujuan untuk memamhami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

  • Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
  • Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan–persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
  • Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing–masing, tidak jatuh kedalam sifat–sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
  • Menguasai wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Dua masalah pokok adalah :

  • Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
  • Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.

Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :

  • Manusia dan Cinta Kasih, Manusia dan Keindahan.
  • Manusia dan Penderitaan, Manusia dan Keadilan.
  • Manusia dan Pandangan Hidup, Manusia dan Tanggungjawab.
  • Manusia dan Kegelisahan, Manusia dan Harapan.